Dalamliteratur keislaman Sufi, sosok Rabiah Al Adawiyah banyak diperbincangkan hingga hari ini. Melansir dari NU Online, Rabiah diperkirakan lahir pada 713-717 M atau 95-99 H di Kota Basrah. Memulihkan kata sandi anda. email Anda. Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. Senin, Juli 25, 2022. Masuk / Bergabung. Tentang. Contact KisahRabi'ah al-Adawiyah Rabiah al-Adawiyah adalah seorang wanita yang alim, ahli ibadah hidup pada masa ke khalifahan bani Abbasyiyah. Kecantikan parasnya menjadikan banyak lelaki tertarik dan berharap dapat menjadi istrinya. Suatu ketika, Abdul Wahid bin Zayid, seorang sufi yang hidup sezaman dengan Rabiah, mengajukan pinagan kepadanya. Termasuksoal ajaran cinta (mahabbah). Selain Jalaluddin Rumi, Rabi'ah al-Adawiyah adalah seorang sufi yang mengusung mazhab cinta. Cintanya kepada Allah begitu dalam dan kuat. Sehingga ia tidak mampu mencintai yang lainnya karena cintanya hanya untuk Allah. Rabi'ah menyembah Allah dengan dasar cinta (hubb), bukan karena takut atau harap RabiahAl Adawiyah tentunya semua tahu,,, yuk kita simak untaian kata" indahnya,,,Musik: B Rabi'ah al-Adawiyah (95 H/ 713 M-185 H/ 801 M) [1] 1. Riwayat hidup Rabi,ah al-Adawiyah. Nama lengkapnya ialah Rabiah al-Adawiyah binti Ismail al-Adawiyah al-Bashriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Dia disebut Rabi'ah karena ia putri keempat dari Ismail. Sedangkan Adawiyah adalah karena dia berasal dari bani Adawiyah. KataKata Rabiah Al Adawiyah : Kumpulan Kata Kata Mutiara Hikmah Rabiah Al Adawiyah Ya Allah, jika aku menyembahMu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya, dan jika aku menyembahMu karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. KumpulanKata-kata Motivasi Kehidupan; Mengenal Gombloh melalui Syair Kritik dan Cinta; Fitri Nur Faizah Mohon Tunggu memaknai hidup. make life so . Selanjutnya. Tutup. Catatan . Kumpulan Syair Cinta Rabiah al-Adawiyah . 1 Oktober 2012 15:49 Diperbarui: 24 Juni 2015 23:24 2613 5 2 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Rabiah binti Ismail al-Adawiyah telah membuktikannya, wanita yang terkenal dalam dunia kesufian ini lahir sekitar awal kurun kedua Hijrah di Kota Basrah, Iraq. bukan dalam arti kata saya mengajak menolak setiap lamaran laki-laki, karena baginda Rasul sendiri mengajarkan agar jangan terlalu banyak berfikir sewaktu dilamar: "Jika yang Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Fikr Cirebon, KH. Husein Muhammad mengisahkan bahwa Rabiah Adawiyah bermakna perempuan yang ke empat. Mubadalah.id - Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Fikr Cirebon, KH. Husein Muhammad mengisahkan bahwa Rabiah Adawiyah bermakna perempuan. Login; Register; Selasa, 26 Juli 2022. Dukung kami Katakata Rabi'ah al-Adawiyah "Aku cinta kepada-Mu dua cinta,cinta seorang kekasih dan cinta kerana Engkau berhak dicintai.Adapun cinta seorang kekasih,Maka aku sentiasa mengingati-Mu tiada pada yang lain.Adapun cinta yang Engkau berhak dicintai,Maka bukakanlah hijab-Mu kepadaku sehingga aku melihat-Mu.Bagiku tidak ada pujian pada kedua-duanya Rabiah Al-Adawiyah Ibu para Sufi (4) : Kembali Kepada Cinta Sejatinya, Tuhan. "Saat ajalnya tiba, Rabi'ah menolak didampingi oleh siapapun, sekalipun orang-orang yang ingin mendampinginya adalah orang-orang yang sangat soleh" -O- Rabi'ah hidup seperti manusia lainnya, menjalani hidup hingga usia lanjut. Rabiah Al-Adawiyah adalah contoh wanita muslimah yang begitu mencintai Allah. Dari dirinya kita dapat mengambil sisi teladan. Dari Rabi'ah pula kita dapat belajar bahwa sehebat-hebatnya manusia, tetap saja kehebatan itu ada karena Allah yang memberikan kehebatan itu, dan Allah adalah Yang Mahahebat. Pilih Reaksi Kamu Senang 0% Ngakak! 0% Wow! 0% Dengandemikian ia bernama lengkapnya adalah Umm al-Khair Rabi'ah bint Isma'il al-'Adawiyah al-'Atikiyah al-Qoisiyah al-Bashriyah. Rabiah dan Ulama-Ulama di Zamannya Rabi'ah selalu diliputi kesedihan hingga jika mendengar kata neraka, ia pingsan. Rabi'ah wafat pada tahun 185 H di umurnya yang ke 80, dimakamkan di puncak PenelusuranMahabbah Menurut Rabi'ah Al-Adawiyah Riwayat Hidup dan Selintas Kota Bashrah Rabi`ah al-`Adawiyyah (selanjutnya disebut Rabi`ah) diperkirakan lahir pada tahun 95 H/713 M dan wafat 185 H/801 M. Tentang tahun kelahirannya ada sumber yang menyebutkan berbeda. Menurut al-Hujwiri al-mahabbah/al-hubb terambil dari kata al-hibbah KataKata Mutiara Rabiah Al Adawiyah Risalahati. KISAH HIDUP RABIAH AL ADAWIYAH Cintarindurasul. AJARAN CINTA Rabi’ah Al Adawiyah TUHAN Amp MANUSIA. Kata Islam Kisah Rabiah Adawiyah Iqraku 1 / 37. Blogspot Com. Untuk Apa Kita Membenci Belajar Yuk Dari Rabiah Adawiyah. Rabi Ah Al Adawiyah Kumpulan Hikmah Nasehat Dan Kisah. eKXO. Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan. Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta. Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.” Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata aku turut bahagia untukmu. Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita. Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya. Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan. Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu. Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi. Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping. Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut. Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak. Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi. Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya. Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta ! Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya. Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya. Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu. Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh. Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.* RABIAH Al-Adawiyah membuat banyak syair tentang cinta kepada Allah atau mahabbatullah. Sejumlah ulama pun terinspirasi dari syair Rabiah Al-Adawiyah. Berikut 10 syair Rabiah Al-Adawiyah. Syair-syair Rabiah Al-Adawiyah tersebut dikutip dari berbagai para ulama. Syair pertama Rabiah Al-Adawiyah Jika aku menyembah-Mu karena takut api neraka-Mu bakarlah aku di dalamnya Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga-Mu haramkanlah aku daripadanya Namun jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu jangan palingkan wajah-Mu dariku Syair kedua Rabiah Al-Adawiyah Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu hingga tak ada satu pun yang menggangguku dalam menjumpai-Mu Bintang gemintang berkelip-kelip manusia terlena dalam buai tidur lelap pintu-pintu istana pun telah rapat Tuhanku, malam telah berlalu dan siang segera menampakkan diri aku gelisah apakah amalanku Engkau terima sehingga aku merasa bahagia ataukah Engkau tolak sehingga aku merasa bersedih Baca juga Lima Puisi Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Demi ke-Maha Kuasaan-Mu inilah yang aku akan lakukan selama Engkau beri aku hayat Sekiranya Engkau usir dari depan pintu-Mu aku tidak akan pergi karena cintaku kepada-Mu telah memenuhi hatiku Syair ketiga Rabiah Al-Adawiyah Alangkah buruknya orang yang menyembah Allah lantaran mengharap surga dan ingin diselamatkan dari api neraka Seandainya surga dan neraka tak ada apakah engkau tidak akan menyembah-Nya? Aku menyembah Allah lantaran mengharap rida-Nya nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya sudah cukup menggerakkan hatiku untuk menyembah-Mu Syair keempat Rabiah Al-Adawiyah Ilahi, sesudah aku mati masukkanlah diriku ke neraka dan jasmaniku memenuhi seluruh ruangan neraka Dengan begitu tidak ada orang lain yang dapat dimasukkan ke sana Syair kelima Rabiah Al-Adawiyah Kau bermaksiat kepada Tuhan namun kau mengungkapkan cinta hal ini sungguh mengherankan Andai cintamu benar niscaya kau menjadi hamba yang taat karena pecinta itu sungguh taat kepada kekasihnya Syair keenam Rabiah Al-Adawiyah Ilahi, segala upaya keinginanku, kesibukanku, dan kesenanganku di dunia ini hanya untuk mengingat-Mu Dan segala hal yang akan datang di akhirat nanti hanyalah untuk menemui-Mu Inilah diriku yang sebenarnya sebagaimana yang telah kunyatakan sekarang perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki Syair ketujuh Rabiah Al-Adawiyah Aku mencintai-Mu dengan dua macam cinta Cinta karena diriku dan cinta karena Engkau layak dicinta Dengan cinta karena diriku Kusibukkan diriku dengan mengingat-ingat-Mu selalu dan bukan selain-Mu Baca juga Sajak Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Bagian II Sedangkan cinta karena Engkau layak dicinta Di sanalah Kau menyingkap hijab-Mu agar aku dapat memandang-Mu Namun, tak ada pujian kepada diriku Segala pujian hanya untuk-Mu Syair kedelapan Rabiah Al-Adawiyah Semua menyembah-Mu karena takut neraka Mereka menganggap keselamatan darinya sebagai bagian untung melimpah Atau mereka menempati surga Lalu mendapatkan istana dan meminum air Salsabila Bagiku tidak ada bagian surga dan neraka aku tidak menginginkan atas cintaku imbalan pengganti Syair kesembilan Rabiah Al-Adawiyah Aku mengabdi kepada Tuhan bukan kerena takut kepada neraka bukan pula karena ingin masuk surga namun aku mengabdi karena cintaku kepada-Nya Syair kesepuluh Rabiah Al-Adawiyah Ya Allah, apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di dunia ini berikanlah kepada musuh-musuh-Mu Dan apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di akhirat nanti berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu Karena Engkau sendiri cukuplah bagiku OL-14 loading...Ilustrasi Rabiah Al-Adawiyah Sejak aku mengenal-Nya, aku berpaling dari makhluk-makhluk-Nya. Photo ilustrasi Theglobalvariety/deviant art Farid al-Din Attar dalam bukunya berjudul Tadhkirat al-Auliya’ dan diterjemahkan ke bahasa Inggris Arberry menjadi Muslim Saints and Mystics menceritakan bahwa suatu hari Rabiah Al-Adawiyah jatuh sakit. Dia ditanya apa penyebabnya.“Aku memandang Firdaus,” jawabnya, “Dan Tuhanku mendisiplinkanku.” Baca Juga Kemudian Hasan al-Basri pergi untuk menjenguknya. “Aku melihat salah satu pemuka Basra berdiri di depan pintu rumah Rabiah, dia ingin memberikan pundi emasnya dan menangis,” kata Hasan bercerita. “Aku berkata, Tuan, mengapa engkau menangis?’ Dia menjawab, Karena wanita suci zaman ini, karena jika berkah kehadirannya hilang dari umat manusia, mereka pasti akan binasa. Aku membawa sesuatu untuk biaya perawatannya, dan aku khawatir dia tidak mau menerimanya. Apakah engkau mau mengambil dan memberikannya untuk dia?’.”Lalu Hasan masuk dan berbicara. Rabiah menatapnya dan berkata, “Dia menafkahi mereka yang menghina-Nya, dan tidak akankah Dia menafkahi mereka yang mencintai-Nya?Sejak aku mengenal-Nya, aku berpaling dari makhluk-makhluk-Nya. Aku tidak tahu apakah harta seseorang halal atau tidak; lalu bagaimana aku bisa menerimanya? Aku pernah menjahit pakaianku yang rusak dengan cahaya dunia. Untuk sesaat hatiku terlena, hingga aku tersadar. Lalu aku merobek pakaian itu di tempat aku menjahitnya, dan hatiku menjadi lega. Mintalah kepada tuan itu mendoakanku agar jangan sampai hatiku terlena.” Baca Juga Pada hari lainnya, Hasan al-Basri, Malik bin Dinar, dan Syaqiq al-Balkhi pergi menjenguk Rabiah di pembaringannya.“Seseorang tidak dapat dipercaya kata-katanya,” Hasan memulai, “jika dia tidak tabah menerima ujian dari Tuhannya.”“Kata-kata ini berbau egoisme,” kata Rabiah menanggapi.“Seseorang tidak dapat dipercaya kata-katanya,” Syaqiq mencoba, “jika dia tidak bersyukur atas ujian dari Tuhannya.”“Kami membutuhkan sesuatu yang lebih baik dari itu,” kata Rabiah.“Seseorang tidak dapat dipercaya kata-katanya,” Malik juga mencoba, “jika dia tidak bergembira atas ujian dari Tuhannya.”“Kami membutuhkan sesuatu yang lebih baik dari itu,” ulang Rabiah.“Lalu bagaimana menurutmu?” desak mereka.“Seseorang tidak dapat dipercaya kata-katanya,” kata Rabiah, “jika dia tidak melupakan ujian dalam merenungi Tuhannya.” Baca Juga mhy Jakarta, Muslim Obsession – Siapa yang tidak kenal dengan sosok Rabi’ah al-Adawiyah, kesufiannya tidak perlu diragukan lagi. Dia adalah sedikit dari ulama sufi perempuan yang sangat disegani dalam sejarah peradaban Islam. Pemikiran dan laku spiritualnya terus dikaji hingga hari ini. Berbagai macam kisah hidupnya pun sudah banyak dikupas dan ditulis dalam banyak buku. Bagi kalangan santri kisah yang paling populer dari Rabi’ah adalah ketika dia membawa obor dan ember berisi air malam-malam. Dikisahkan bahwa suatu malam Rabi’ah al-Adawiyah tengah berjalan di Kota Baghdad sambil menenteng air dan memegangi obor di tangan kirinya. Seseorang pun bertanya kepada beliau hendak dikemanakan air dan obor tersebut? Rabi’ah al-Adawiyah pun menjawab “Aku hendak membakar surga dengan obor dan memadamkan neraka dengan air ini. Agar orang tidak ada lagi mengharapkan surga dan takut siksa neraka dalam beribadah kepada Allah.” Rabi’ah al-Adawiyah adalah seorang sufi yang mengusung mazhab cinta. Cintanya kepada Allah begitu dalam dan kuat. Sehingga ia tidak mampu mencintai yang lainnya karena cintanya hanya untuk Allah. Karena saking cintanya kepada Allah, Rabi’ah pernah berujar bahwa ia tidak mendambakan surga dan tidak takut kalau dimasukkan neraka. Itulah Rabi’ah karena cintanya itu, ia diangkat menjadi wali dan Allah SWT berikan kepadanya karomah, sebagai tanda bahwa Dia adalah Wali Allah. Berikut adalah sejumlah karomah yang dimiliki oleh Rabi’ah al-Adawiyah sebagaimana yang tercantum dalam buku Rabi’ah; Pergulatan Spiritual Perempuan karya Margaret Smith. 1. Kisahnya dengan Binatang Buas Ketika Rabi’ah sedang jalan-jalan di sebuah pegununang, ada banyak binatang buas yang mendekatinya. Anehnya, binatang-binatang tersebut tidak menyerang Rabi’ah dan sangat jinak kepadanya. Mereka bermain bersama. Tiba-tiba, Hasan al-Basri muncul dan mendekati Rabi’ah. Seketika binatang-binatang buas tersebut menampakkan wajah buasnya dan pergi meninggalkan Hasan al-Basri. 2. Unta Mati Hidup Lagi Suatu hari Rabi’ah melakukan perjalanan haji ke baitullah Makkah dengan menaiki unta. Di tengah jalan, unta yang dinaiki tersebut mati. Langsung saja, Rabi’ah berdoa kepada Allah. Tidak lama setelah itu, untanya hidup kembali. Rabi’ah pun melanjutkan perjalanan hingga sampai ke baitullah dan pulang dengan menaiki unta yang sama, unta yang pernah mati itu. 3. Jarinya memancar cahaya Suatu malam ada dua orang teman Rabi’ah yang datang kerumahnya. Mereka hendak melakukan diskusi bersama dengan Rabi’ah. Na’asnya, rumah Rabi’ah tidak memiliki lampu penerang. Lalu Rabi’ah meniup ujung jari-jarinya hingga kemudian mengeluarkan cahaya yang terang dan menerangi seluruh rumahnya sepanjang malam. Dengan demikian, mereka bisa berdiskusi hingga pagi hari. 4. Pencuri yang Kebingungan Pada suatu malam rumah Rabi’ah didatangi oleh tamu yang tidak diundang. Tamu tersebut hendak mencuri pakaian Rabi’ah. Ketika sudah mengangkut semua baju Rabi’ah dan hendak kabur, pencuri tersebut bingung karena tidak menemukan pintu keluar. Namun, ketika sang pencuri meletakkan barang curiannya tersebut, ia menemukan ada pintu keluar. Sang pencuri mengulang perbuatannya itu –mengambil dan meletakkan barang Rab’iah- sebanyak tujuh kali. Hingga akhirnya sang pencuri mendengar ada hatif suara tanpa rupa yang mengatakan; Wahai manusia, jangan engkau persulit dirimu sendiri. Perempuan ini telah mempercayakan dirinya kepada Kami selama bertahun-tahun. Setan pun tidak berani mendekatinya. Mendengan suara itu, pencuri tersebut lari terbirit-birit tanpa membawa secuil barangpun dari rumah Rabi’ah. Konon kabarnya pencuri itu kemudian kembali lagi ke rumah Rabi’ah untuk meminta maaf, hingga akhirnya ia berguru dan menjadi muridnya. 5. Shalat di udara Kelima, suatu hari Hasan al-Basri mengajak Rabi’ah al-Adawiyah untuk shalat di atas air. Rabi’ah merespons ajakan Hasan itu dengan melemparkan sajadahnya dan terbang di atasnya. Ia mengajak Hasan untuk naik di atas bersamanya keliling kota agar orang banyak yang tahu. Tapi dari situ Rabi’ah memberikan pelajaran kepada Hasan Basri. Apa hanya sebatas ini yang dia minta, kalau hanya sebatas terbang, burung, lalat juga bisa terbang. Tidak ada istimewanya, dan tidak ada yang perlu dibanggakan dari terbang di atas angin, karena yang lebih istimewa adalah bagaimana bisa menjaga cinta hanya untuk Allah. Demikian di antara karomah Rabi’ah, semoga bisa menjadi hikmah dan pelajaran bagi kita agar bisa semakin dekat dengan Allah. Albar

kata kata rabiah al adawiyah